Halaman

Jumat, 27 Januari 2012

STUDIO PERANCANGAN 1 (MERANCANG RUANG INSPIRASI SEORANG PELUKIS)

Mereka, para Produsen Ide yang telah membangun peradaban manusia ini memiliki satu tradisi yang sama: BERPIKIR MEDALAM (Deep Thinking). Seperti kita tahu, bahwa Newton menemukan teorinya Gravitasinya saat merenung di kebun Apel. Sedangkan Archimedes menemukan idenya saat sedang mandi. Dan masih banyak peristiwa serupa yang menunjukkan betapa IDE dan INSPIRASI itu lahir dari ruang-ruang yang tak seperti bisasnya. Itulah sebabnya postingan ini berjudul, Ruang-ruang Inspirasi.


Jika kita telah memutuskan untuk menjadi Produsen Ide atau Pelaku Sejarah, yang akan berkontribusi (sekecil apa pun) untuk merekayasa peradaban manusia ini, maka kita akan sampai pada pekerjaan yang rumit, mencari INSPIRASI. Rumit, sebab otak kita biasanya bekerja secara produktif untuk melahirkan ide-ide dalam situasi dan kondisi tertentu. Mau bukti? Seberapa sering kita menelorkan ide baru, ide kreatif, bahkan ide gila saat kita dalam keadaan terdesak? Jika besok kita ujian akhir dan belum 1 halaman pun pelajaran itu yang kit abaca, idea pa yang muncul di kepala Anda? Hanya Anda dan Tuhan yang tahu tentu saja. Yang pasti secara sadar atau tidak Anda telah memproduksi sebauh IDE…

Tapi memproduksi ide dalam suasana terdesak bukanlah kabar yang baik. Sebab terlalu banyak resiko gagalnya disbanding sukses. Pilihan-pilihan idenya juga menjadi sangat sedikit. Oleh karena itu kita perlu membangun tradisi Deep Thinking itu dalam diri kita. Setiap hari, bahkan setiap saat mungkin. Maka yang kita butuhkan untuk melahirkan ide-ide itu adalah ruang-ruang inspirasi. Anda boleh setuju atau tidak, tapi faktanya secara tidak sadar kita telah memproduksi banyak ide-ide dalam ruang-ruang yang biasanya sama. Terkadang saat di kantor ide-ide kita kosong, tetapi saat di perpustakaan ide-ide itu mengalir. Tak jarang saat di rumah ide-ide kita hampa, tapi saat di masjid ide-ide cerdas tiba-tiba mengalir deras. Saat bergaul dengan orang tertentu kepala kita mumet dan bolong, tapi saat bertemu dengan orang yang lain lagi ide-ide itu tiba-tiba hadir. Itulah ruang-ruang inspirasi kita


Tidak ada komentar:

Posting Komentar